Kamis, 08 April 2010

KITA ADALAH WAKIL TUHAN

Tuhan menciptakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia. Tuhan juga memberikan segala sesuatu yang diperlukan manusia. Ah, andai saja oksigen yang kita hirup harus membayar maka milyaran penduduk bumi akan jatuh miskin karena tidak sanggup membeli. Saya yakin penglihatan Anda tidak akan anda jual walau dengan harga Rp 10 Milyar, begitu pula pendengaran, jantung, ginjal dan semua aksesoris alami yang melekat dalam tubuh kita nilainya begitu besar. Semua itu diberikan kepada Tuhan kepada kita dengan Cuma-Cuma.

Kita semua adalah ”wakil” Tuhan. Dalam agama Islam disebut sebagai Khalifah fil Ardi (Wakil Tuhan di muka Bumi). Dalam agama Katholik & Kristen, manusia diciptakan dengan Citra Tuhan (Imagode). Jabatan ”wakil” Tuhan adalah pemberian Tuhan yang telah diberikan kepada kita sejak lahir hingga meninggal. Karena kita adalah ”wakil” Tuhan maka sudah seharusnyalah kita meniru Sifat-Sifat yang melekat ada pada Tuhan.

Tuhan Mahapencipta, maka sudah sepatutnyalah kita mampu menciptakan berbagai hal yang mampu memberi manfaat untuk kehidupan. Thomas Alfa Edison mencipta bola listrik sehingga dunia terang benderang. Wright bersaudara mampu menciptakan pesawat terbang sehingga jarak tempuh menjadi lebih cepat. Alexander Fleming mencipta pinisilin sehingga mampu mengobati jutaan orang akibat infeksi. Winston Churchil juga sembuh dari penyakit infeksi dengan menggunakan obat temuan Fleming ini. Sahabat saya, Lendo Novo menciptakan konsep sekolah alam, sehingga anak-anak lebih bersemangat pergi ke sekolah dan jiwa kemandiriannya muncul sejak dini.

Tuhan Mahapemberi, maka sudah sepatutnyalah keberadaan kita memberi manfaat untuk orang-orang dan lingkungan di sekitar kita. Keberadaan M.Yunus memberi manfaat setidaknya untuk 6.6 juta orang miskin di Bangladesh, bahkan konsep Grameen Banknya diadopsi 100 negara lebih. Sahabat saya, Mursida Rambe di Yogyakarta memberi manfaat kepada para pedagang kecil yang terjerat rentenir. Dia membantu modal kepada 10 ribu lebih para pedagang kecil di Yogyakarta, Ponorogo dan Bandung. Dengan cara bagi hasil yang lebih adil, Mursida Rambe telah menolong para pengusaha kecil dari jeratan rentenir yang mencekik leher.

Jadi, mari kita terus pertanyakan dalam diri kita; ”Karya-karya apa yang telah saya ciptakan/temukan untuk kepentingan banyak orang? Manfaat apa yang sudah kita berikan untuk peningkatan kesejahteraan hidup dan peningkatan kualitas kehidupan orang lain? Mari berlomba.